Puisi Diberdayakan oleh Blogger. Jumat, 27 Desember 2013. Rancangan Media untuk SD IDENTITAS MEDIA. Teratai (Puisi) Karya: Sanusi Pane Kepada Ki Hajar Dewantara . Blog Archive 2014 (4) Januari (4) 2013 (9)
Home No Label poetry "Terartai" karya Sanusi Pane, 1957 TERATAI Kepada Ki Hajar Dewantoro Dalam kebun di tanah airku Tumbuh sekuntum bunga teratai Tersembunyi kembang indah permai Tidak terlihat orang yang lalu Akarnya tumbuh di hati dunia Daun berseri Laksmi mengarang Biarpun dia diabaikan orang Seroja kembang gemilang mulia Teruslah O Teratai Bahagia Berseri di kebun Indonesia Biar sedikit penjaga taman Biarpun engkau tidak dilihat Biarpun engkau tidak diminat Engkau pun turut menjaga zaman Sanusi Pane, 1957 Amazed taste Against Anwar prince Diponegoro trace with taste Amazed Sanusi Pane Against Ki Hajar Dewantara . Differences THAT ATTITUDE BECAUSE differences both poet and differences Values ​​And TYPE heroism From both.
PuisiII. Teratai. Kepada Ki Hajar Dewantara. Karya : Sanusi Pane. Dalam kebun di tanah airku. Tumbuh sekuntum bunga teratai. Tersembunyi kembang indah permai. Tiada terlihat orang yang lalu Teruslah, o, teratai bahagia. Berseri di kebun Indonesia. Biar sedikit penjaga mulia. Biarpun engkau tidak dilihat, Biarpun engkau tidak diminat, Engkau
Baca dan pahami puisi berikut! Teratai Karya Sanusi Pane kepada Ki Hadjar Dewantara Dalam kebun di tanah airku Tumbuh sekuntum bunga teratai Tersembunyi kembang indah permai Tidak terlihat orang yang lalu. Akarnya tumbuh di hati dunia, Daun berseri Laksmi mengarang; Biarpun ia diabaikan orang, Seroja kembang gemilang mulia. Teruslah, o, Teratai Bahagia Berseri di kebun Indonesia, Biarkan sedikit penjaga taman. Biarpun engkau tidak dilihat, Biarpun engkau tidak diminat, Engkau turut menjaga Zaman.
TERATAI Kepada Ki Hajar Dewantoro Dalam kebun di tanah airku Tumbuh sekuntum bunga teratai; Tersembunyi kembang indah permai, Tidak terlihat orang yang lalu. Akarnya tumbuh di hati dunia, Daun berseri Laksmi mengarang; Biarpun ia diabaikan orang, Seroja kembang gemilang mulia. Teruslah, O Teratai Bahagia Berseri di kebun Indonesia,
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 104919 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d827c306a42b72a • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Karyalainnya yaitu Pancaran Cinta (1926), Airlangga (dalam bahasa Belanda), Sejarah Indonesia (1942), Indonesia Sepanjang Masa (1952), Bunga Rampai dari Hikayat Lama (1946). Armijn Pane Ia adalah adik kandung dari Sanusi Pane yang Lahir di Muara Sipongi, 18 Agustus 1908 dan meninggal di Jakarta pada 11 Februari 1970. Sanusi Pane adalah salah satu penyair Top Indonesia yang karyanya turut memberikan warna dan makna dalam perkembangan kesastraan Indonesia, Khususnya di bidang karya sastra puisi. Selai Puisi 'Sajak' yang dibahas dalam postingan sebelumnya Arti Puisi 'Sajak' Karya Sanusi Pane, juga ada karya besar Sanusi Pane yang lain. Yaitu Puisi Sanusi Pane yang berjudul Teratai. Puisi Karya Sanusi Pane yang berjudul 'Teratai' ini diberi anak judul "Kepada Ki Hadjar Dewantara". Versi lain ada yang menulis anak judul Puisi Teratai Karya Pane ini adalah 'Kepada Ki Adjar Dewantara'. Berikut ini adalah Puisi Lengkap yang Berjudul Teratai karya Sanusi Pane TERATAI Kepada Ki Hadjar Dewantara Dalam kebun di tanah airku Tumbuh sekuntum bunga teratai Tersembunyi kembang indah permai, Tidak terlihat orang yang lalu. Akarnya tumbuh di hati dunia, Daun berseri Laksmi mengarang Biarpun ia diabaikan orang, Seroja kembang gemilang mulia. Teruslah, o Teratai Bahagia, Berseri di kebun Indonesia, Biar sedikit penjaga taman. Biarpun engkau tidak dilihat Biarpun engkau tidak diminat, Engkaupun turut menjaga Zaman. Kutipan Teks Puisi 'Teratai' Karya Penyair Sanusi Pane Untuk memahami Arti Puisi Teratai Karya Sanusi Pane di atas, perlu dipahami beberapa metafor atau kiasan-kiasan yang digunakan dalam puisi tersebut. Dalam puisi Teratai, kata yang paling jelas digunakan adalah anak kalimatnya Kepada Ki Hadjar Dewantara. Dengan adanya judul penjelas itu, maka dipermudah memahami makna puisi Teratai. Bahwa 'Teratai' yang dimaksud adalah simbol atau personifikasi dari 'Ki Hadjar Dewantara'. Untuk mempermudah memahami Puisi Teratai Karya Sanusi Pane, terlebih dulu dicari makna atau arti beberapa kata sulitnya. Adapun beberapa kata sulit dalam Puisi Teratai antara lain Teratai = adalah jenis bunga yang tumbuh di air Seroja = jenis bunga yang mirip dengan bunga teratai Laksmi = cantik/elok bahasa Indoensia Klasik Selain kata-kata sulit. Dalam Puisi Teratai karya Sanusi Pane tersebut juga terdapat kata kiasan. Kata kiasan yang dimaksud adalah kata yang mewakili maksud tertentu. Berikut kata kiasan yang terdapat dalam Puisi Teratari Karya Sanusi Pane dengan Maksud yang diwakilinya Tanah Airku = Negara Kesatuan Republik Indonesia Teratai; Seroja = Ki Hadjar Dewantara Kebun = Bidang Pendidikan Menjaga Zaman = Menjaga/Menyiapkan Masa Depan Penjaga Taman = Pihak yang turut menjaga pentingnya pendidikan Setelah Mengetahui Makna dan Maksud Kata Sulit dalam Puisi Teratai Karya Sanusi Pane, langkah selanjutnya untuk mengetahui arti puisi tersebut secara keseluruhan adalah dengan membuat parafrase puisi tersebut. Parafrase Puisi Teratai Karya Sanusi Pane TERATAI penghormatan Kepada Ki Hadjar Dewantara laksana Dalam kebun pendidikan di tanah airku Indonesia telah Tumbuh sekuntum bunga teratai indah meskipun Tersembunyi tetap ber-kembang indah permai, sehingga Tidak terlihat orang yang lalu. Akarpendiriannnya tumbuh di hati manusia seluruh dunia, Daun pengetahuan berseri Laksmi mengarang Biarpun ia diabaikan tidak dipedulikan orang, bak Seroja ber-kembang membuat gemilang penuh cahaya dan ke-mulia-an. Teruslah, o Teratai tebarkan ke-Bahagia-an, tetapBerseri di kebun pendidikan Indonesia, Biar sedikit yang peduli sebagai penjaga taman pendidikan. Biarpun jasa engkau tidak dilihat dihargai Biarpun bidang jasa engkau tidak diminati banyak orang, dengan menjaga pendidikan Engkaupun turut serta menjaga masa depan menghadapi kemajuan Zaman . Teratai, sebuah penghormatan terhadap Ki Hadjar Dewantara. Seperti Bunga teratai yang tumbuh subur, di bidang pendidikan untuk bangsa Indonesia. Kegiatan yang tersembuyi dan tidak dimintai oleh banyak orang. Akar pendirian dunia pendidikan pada dasarnya mengakar ke seluruh dunia. Seluruh umat manusia membutuhkan pendidikan untuk mengembangkan diri. Buah pendidikan akan mengembangkan ilmu pengetahuan dan kemajuan bangsa. Tidak banyak yang sadar pentingnya pendidikan. Padahal pendidikan itu akan membuka cakrawala pengetahuan dan memuliakan bangsa. Teruslah bermekaran, teruslah berkembang. Wahai orang yang peduli terhadap pendidikan. Tetaplah berkembang di Indonesia. Meskipun sedikit yang peduli dan mendukung. Meskipun belum seberapa penghargaan yang diberikan kepada Ki Hadjar Dewantara sebagi insan pendidikan Indonesia. Beliaulah yang menjaga masa depan Indonesia dalam menghadapi tantangan zaman.
Teratai" (karya Sanusi Pane), "Diponegoro" (karya Chairil Anwar), dan "Ode buat Proklamator" (karya Leon Agusta) merupakan contoh ode yang bagus. c. Puisi Deskriptif Dalam jenis puisi ini, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan/peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatiannya.
Teratai Puisi karya Sanusi Pane Kepada Ki Hajar Dewantoro Dalam kebun di tanah airku Tumbuh sekuntum bunga teratai; Tersembunyi kembang indah permai, Tidak terlihat orang yang lalu. Akarnya tumbuh di hati dunia, Daun berseri Laksmi mengarang; Biarpun ia diabaikan orang, Seroja kembang gemilang mulia. Teruslah, O Teratai Bahagia Berseri di kebun Indonesia, Biar sedikit penjaga taman. Biarpun engkau tidak dilihat, Biarpun engkau tidak diminat, Engkau turut menjaga Zaman
Odeadalah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, sesuatu hal, atau sesuatu keadaan. Ode banyak ditulis sebagai pemujaan terhadap tokoh-tokoh yang dikagumi contohnya Teratai (karya Sanusi Pane), Diponegoro (karya Chairil Anwar), dan Ode buat Proklamator (karya Leon Agusta). Contoh : DIPONEGORO (Karya : Chairil Anwar)
Sanusi Pane dari Angkatan Pujangga Baru TERATAI Kepada Ki Hajar Dewantoro Dalam kebun di tanah airku Tumbuh sekuntum bunga teratai Tersembunyi kembang indah permai Tidak terlihat orang yang lalu Akarnya tumbuh di hati dunia Daun berseri Laksmi mengarang Biarpun dia diabaikan orang Seroja kembang gemilang mulia Teruslah O Teratai Bahagia Berseri di kebun Indonesia Biar sedikit penjaga taman Biarpun engkau tidak dilihat Biarpun engkau tidak diminat Engkau pun turut menjaga zaman Dari Madah Kelana
3 Ode ialah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, sesuatu hal, atau sesuatu keadaan. Ode banyak ditulis sebagai pemujaan terhadap tokoh-tokoh yang dikagumi. Contohnya adalah "Teratai" karya Sanusi Pane, "Diponegoro" karya Chairil Anwar, dan "Ode Buat Proklamator" karya Leon Agusta. c. Puisi Deskriptif
Puisi Teratai Sanusi Pane Puisi Teratai Sanusi Pane Dalam kebun ditanah airku, Tumbuh sekuntum bunga teratai, Tersembunyi kembang indah permai, Tidak terlihat orang yang lalu. Selasa, 13 Oktober 2020 1251 Pane Puisi Teratai Sanusi Pane - Puisi Teratai Sanusi Pane Teratai Dalam kebun ditanah airku,Tumbuh sekuntum bunga teratai,Tersembunyi kembang indah permai,Tidak terlihat orang yang lalu. Akarnya tumbuh di hati dunia,Daun bersemi laksmi mengarang,Biarpun ia diabaikan orang,Seroja kembang gemilang mulia. Teruslah, o Teratai Bahagia,Berseri di kebun indonesia,Biar sedikit penjaga taman. Biarpun engkau tidak dilihat,Biarpun engkau tidak diminat,Engkaupun turut menjaga Zaman. *
Puisipilihan (putra dan putri): 1. Teratai (Ki Hajar Dewantoro) (Sanusi Pane) 2. Kepada Peminta-minta (Chairil Anwar) 3. Sajak Matahari (WS Rendra) 4. Kembalikan Indonesia Padaku (Taufiq Ismail) Karya Sanusi Pane Dalam kebun di tanah airku tumbuh sekuntum teratai tersembunyi kembang indah permai tiada terlihat orang yang lalu Sanusi Pane dilahirkan di Muara Sipongi, Tapanuli, pada 14 Mei 1905. Ia meninggal di Jakarta pada 2 Juni 1968. Setelah menamatkan pendidikannya di gunung Sari, ia lalu mengajar Bahasa Melayu disana saat usianya baru 19 tahun. Dia pernah bekerja sebagai redaktur Balai Pustaka, tapi lebih banyak aktif dalam lapangan Pendidikan dan pengajaran di sekolah-sekolah terlihat pada sajak-sajak dan karangan-karangannya, Sanusi Pane sangat tertarik pada kebudayaan serta mistik India dan Jawa. Pada tahun 1928, ia berangkat ke India dan di sana ia menulis sajak-sajak yang paling baik. Kumpulan sajak-sajak yang ditulisnya di India diterbitkan dengan judul Madah Kelana 1931.Sepulangnya di Indonesia, ia mendirikan dan menerbitkan majalah Timboel edisi Bahasa Indonesia pada kisaran tahun 1932 – 1933. Sanusi Pane aktif menulis dalam Poejangga Baroe, terutama karangan-karangan tentang sejarah, kebudayan, dan Pane adalah salah satu penyair Top Indonesia yang karyanya turut memberikan warna dan makna perkembangan kesastraan Indonesia, khusunya di bidang karya seni Ki Hadjar DewantaraDalam kebun di tanah airkuTumbuh sekuntum bunga Teratai;Tersembunyi kembang indah permai,Tidak terlihat orang yang tumbuh di hati dunia,Daun berseri Laksmi mengarang;Biarpun ia diabaikan orang,Seroja kembang gemilang o Teratai Bahagia,Berseri di kebun Indonesia,Biar sedikit penjaga engkau tidak dilihatBiarpun engkau tidak diminat,Engkaupun turut menjaga dan Arti Puisi Teratai’ Sanusi PaneUntuk memahami arti puisi Teratai karya Sanusi Pane di atas, perlu dipahami beberapa metafor atau kiasan-kiasan yang digunakandalam puisi tersebut. Dalam puisi Teratai, yang paling jelas digunakan adalah anak kalimat Kepada Ki Hadjar judul penjelas itu, maka dipermudah memahami makna puisi Teratai. Bahwa Teratai’ yang dimaksud adalah simbol atau personifikasi dari Ki Hadjar memudahkan memahami Puisi Teratai Karya Sanusi Pane, terlebih dahulu dicari makna atau arti beberapa kata sulitnya. Adapun beberapa kata sulit dalam Puisi Teratai adalah sebagai berikut Teratai = jenis bunga yang tumbuh di airSeroja = jenis bunga yang mirip dengan bunga TerataiLaksmi = cantik/elok Bahasa Indonesia KlasikSelain kata-kata sulit, dalam Puisi Teratai juga terdapat kata kiasan. Kata kiasan yang dimaksud adalah kata yang mewakili maksud kata kiasan yang terdapat dalam Puisi Teratai Karya Sanuni Pane dengan maksud yang mewakilinya Tanah Air = Negara Kesatuan Republik IndonesiaTeratai; Seroja = Ki Hadjar DewantaraKebun = Bidang PendidikanMenjaga Zaman = Menjaga/Menyiapkan Masa DepanPenjaga Taman = Pihak yang turut menjaga pentingnya PendidikanSetelah mengetahui maksud dan makna kata sulit dari Puisi Teratai karya Sanusi Pane, langskah selanjutnya untuk mengetaui arti puisi tersebut secara keseluruhan adalah dengan membuat paraphrase puisi sebuah penghormatan kepada Ki Hadjar bunga Teratai yang tumbuh subur, di bidang Pendidikan untuk bangsa Indonesia. Kegiatan yang tersembunyi dan tidak diminati banyak dunia Pendidikan pada dasarnya mengakar ke seluruh dunia. Seluruh umat manusia membutuhkan penddidikan untuk mengembangkan diri. Buah Pendidikan akan mengembangkan ilmu pengetahuan dan kemajuan bangsa. Tidak banyak yang sadar pentingnya Pendidikan. Padahal Pendidikan itu akan membuka cakrawala pengetahuan dan memuliakan bangsa. Teruslah bermekaran, teruslah berkembang. Wahai orang yang peduli pada dunia pendidkan. Tetaplah berkembang di Indonesia. Meskipun sedikit yang peduli dan belum seberapa penghargaan yang diberikan pada Ki Hadjar Dewantara sebagai insan Pendidikan di Indonesia. Beliaulah yang menjaga masa depan Indonesia dalam menghadapi tantangan IDi mana harga karangan sajak,Bukanlah dalam maksud isinya,Dalam bentuk, nan rancak kata,Dicari timbang dengan pertam akeluar di hati,Setelah sajak dibaca tamat,Sehingga nama tersebut sakti,Mengikat diri di dalam bujangga waktu MenyusunKata yang dating berduyun-duyunDari dalam, bukan nan kembali dalam pembaca,Sebagai bayang di muka kaca,Harus bergoncang hari IIO, bukannya dalam kata yang rancak,Kata yang pelik kebagusan pujangga, buang segala kata,Yang kan Cuma mempermainkan mata,Dan hanya dibaca selintas lalu,Karena tak keluar dari matari mencintai bumi,Memberi sinar selama-lamanya,Tidak meminta sesuatu kembali,Harus cintamu dan Arti Puisi Sajak’ Karya Sanusi PaneDari kutipan puisi Sajak’ di atas dapat diketahui bahwa Sanusi Pane menulis dua bagian puisi Sajak’. Ada bagian I dan bagian II. Berdasarkan kutipan tersebut pula, diketahui bahwa pusi Sajak’ ditulis 14 tahun sebelum Indonesia dalam puisi Sajak’ adalah dalam berkarya jangan hanya kulitnya saja yang diperindah. Tapi juga isi dan maksud tujuannya. Dalam membaca karya sastra, khususnya puisi, pembaca harus sadar dan menempatkan diri sebagai pihak yang dituju makna puisi karya sastra, khususya puisi, harus mampu menyentuh perasaan pembacanya. Bukan hanya sekedar berisi kata-kata indah tapi juga memiliki makna yang dalam pula. Dengan demikian akan menggoncangkan hati nurani’. Maksud kata mengguncang’ adalh menyentuh hati. Menyentuh perasaan pembaca agar menjadi manusia yang lebih naratif pernyataan penting Sanusi Pane dalam Puisi Sajak’ dapat dijelaskan sebagai berikut Sebuah sajak tidak hanya berisi kata yang bagus dan enak didengar, tapi juga harus dipertimbangkan pilihan katanya karena pasti akan memiliki makna yang membaca puisi, orang pasti akan perpikir seberapa kuat puisi yang dibacanya. Apakah bisa diambil hikmah pelajaran dari puisi yang telah penyair tidak Menyusun kata kering makna, tapi muncul dari dalam demikian, pembaca akan tersentuh perasannya. Seakan-akan Ketika membaca sebuah sajak, pembaca akan merasa bercermin. FV3N6V.
  • dcme7ccjg5.pages.dev/333
  • dcme7ccjg5.pages.dev/370
  • dcme7ccjg5.pages.dev/18
  • dcme7ccjg5.pages.dev/317
  • dcme7ccjg5.pages.dev/231
  • dcme7ccjg5.pages.dev/222
  • dcme7ccjg5.pages.dev/7
  • dcme7ccjg5.pages.dev/50
  • puisi teratai karya sanusi pane